Ngeblank di Jogja

Ngeblank jalan tempat-tempat di jogja bukanlah sebuah hambatan untuk mencapai sesuatu (sok puitis). Karena semua akan berjalan dengan baik apabila niatnya pun juga baik. Bermodalkan peta 10 ribuan, kami berangkat, kenapa kami? karena memang aku di temani oleh mantan temanku, #loooh??? ko mantan teman? iya lah, sekarang kan pacar (gariiing).


Sabtu 4 Februari 2012 pukul 07.00 WIB kami berangkat, walaupun dengan motor yang keadaanya tidak standar, niat pun diluruskan.

Masalah tilang dan trouble di jalan urusan nanti. Cuaca cerah pun menemani hingga akhir gapura Selamat Jalan Semarang, di magelang pun berkali-kali berhenti untuk beristirahat dan mengisi bensin.

Setibanya di Jogja, Pinggiran jogja yang mendung pun menyelimuti, rasa khawatir pun datang karena memang tujuan masih jauh, dari keluar semarang sampai jogja kami pun hanya mengandalkan ijo-ijo (papan tujuan), sesampai di jogja kota bingung pun datang (maklum egk tau apa2). Dari perdebatan, ditentukalah malioboro sebagai tujuan pertama. Ke malioboro pun harus mengikuti papan jalan petunjuk untuk samapi di tempat tersebut.

Sesampai di tempat parkir malioboro, peta pun digelar dan mencoba menemukan jalan ke daerah-daerah di jogja. Karena kebingungan mau kemana, tujuan pun dialihkan jalan-jalan di malioboro. Dari kejadian di kejar-kejar kuda sampai masuk jebakan spiderman pun cukup membuat tenaga habis terkuras, menginjak pukul 13.00 WIB, kami pun bergegas mencari mushola untuk sholat dzuhur.

Setelah sholat kami pun pergi, dengan maksud tujuan keluar dari malioboro, ternyata malah masuk ke kawasan kraton jogja, bingung pun datang lagi, sampai-sampai kepikiran untuk sms teman yang ada di jogja untuk jemput, tak mau cepat putus asa, kami pun pergi meninggalkan kraton dan mencari ijo-ijo (lagi).

Betapa bahagianya ketika menemukan tulisan "magelang/semarang", bayang-bayang semarang pun sudah ada di otak. Namun cuaca hujan pun tidak mendukung.

Senjata pun keluar, jas hujan diapakai sampai tiba di tembalang. Dari trouble rem "ngunci" sampai bensin pun datang. Dan lumayan dibuat bingung olehnya.

Dengan rasa penuh penyesalan, perjalanan pun di lanjutkan pulang ke semarang, karena memang cuaca dan faktor lain yang mempengaruhi.

Dan akhirnya, kami pun tiba di tembalang.